Cegah Gangguan Akhir Kekurangan Yodium Dengan Garam
Diantara kita, terutama para ibu rumah tangga, tentunya sudah banyak mengenal garam beryodium yang sanggup dipakai sehari-hari sebagai bumbu dapur. Akan tetapi, mungkin saja sebagian besar dari kita belum mengetahui, betapa pentingnya yodium bagi tubuh manusia, meskipun hanya dikomsumsi sedikit.
Yodium (iodium) merupakan salah satu mineral esensial bagi tubuh. Kandungan yodium banyak terdapat pada kuliner laut, susu, daging, telur, air minum dan garam beryodium. Dan anggapan bahwa air maritim dan tumbuh-tumbuhan di sekitarnya banyak mengandung yodium yaitu tidak benar. Oleh alasannya itu, pemerintah tetap menunjukkan kegiatan jangka panjang untuk mengantisipasi kekurangan yodium pada masyarakat melalui garam yang difortifikasi dengan mineral yodium, yang kini banyak beredar di pasaran dengan istilah garam beryodium.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Yodium merupakan unsur pokok dalam pembentukan hormon tiroid. Yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroidea ( kelenjar gondok ). Kelenjar ini terletak di leher bawah bab depan manusia, baik pria maupun perempuan. Mempunyai fungsi untuk kelangsungan hidup manusia, alasannya juga menghasilkan hormon pertumbuhan, sebagai pengatur metabolisme protein, karbohidrat, lemak dan masih banyak fungsi yang lain.
Yodium diserap oleh usus halus bab atas dan lambung. Kira-kira sepertiga hingga setengahnya ditangkap oleh kelenjar gondok ini. Sedangkan sisanya dikeluarkan melalui air kemih. Kekurangan yodium sanggup menyebabkan membesarnya kelenjar gondok di leher. Mungkin sanggup kita lihat pada masyarakat di beberapa daerah. Keadaan ini, selain secara fisik tidak baik dilihat, juga berefek pada gangguan fungsi kelenjar tersebut.
Kekurangan yodium pada ibu hamil, sanggup berakibat abortus atau keguguran, bayi lahir mungkin sanggup meninggal, melahirkan bayi kretin atau bentuk kerdil. Bayi kretin sanggup bersifat endemis di kawasan dengan masyarakat yang banyak menderita enyakit gondok endemis ( penyakit yang ada pada sekelompok masyarakat ). Kelainan pada kretin, terjadi pada waktu bayi masih dalam kandungan, atau tidak usang sesudah dilahirkan. Dan terdiri atas kerusakan pada saraf sentra serta kekurangan hormon tiroid.
Kekurangan saraf sentra pada kretin ini bermanifestasi dengan :
- Retardasi mental ( kemunduran mental )
- Gangguan indera pendengaran hingga bisu tuli
- Gangguan neoromotor, contohnya gangguan bicara, cara berjalan bersifat aneh, dan sebagainya.
- Kekurangan hormon tiroid dengan salah satu tanda-tanda tinggi tubuh berkurang, cebol dan pembentukan tulang terlambat, dan masih banyak gangguan yang lain.
Sedangkan pada anak balita, sanggup menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan sehingga anak kelihatan kerdil dan bodoh. Selain itu, gangguan pada saraf penggagas semua kegiatan yang dikerjakan pada anak. Lebih lanjut menyebabkan terganggunya pertumbuhan sel-sel otak sehingga akan menurunkan ( kehilangan ) IQ ( intelegensia atau kecerdasan ).
Gangguan yang lain, yaitu pada saraf pendengaran, anak sanggup menjadi tuli. Selain itu sanggup terdapat manifestasi pembesaran kelenjar gondok. Pada orang sampaumur pun sanggup berakibat gangguan mental, pembesaran kelenjar gondok, juga kekurangan hormon tiroid yang sanggup menyebabkan gangguan fungsi kelenjar tiroid terhadap tubuh.
Mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Begitu banyak tanggapan yang mencemaskan dari penderita kekurangan yodium, sehingga perlu disadari pentingnya mengkomsumsi yodium yang cukup, sebagai perjuangan untuk mencegahnya. Misalnya dengan mengkomsumsi makanan-makanan yang mengandung yodium, ini merupakan alternatif terbaik. Selain itu, memakai garam yodium sebagai komsumsi dalam contoh makan sehari-hari. Meskipun sedikit, tetapi memiliki dampak besar terhadap keluarga, terutama putra-putri kita untuk mencegah penyakit tanggapan kekurangan yodium. Mineral yodium merupakan pemberian besar untuk meningkatkan kualitas intelektual sumberdaya insan semenjak janin sebagai calon generasi penerus hingga dewasa.
Memanfatkan Garam Beryodium
Supaya garam beryodium sanggup bermanfaat dengan baik, maka ada cara yang sanggup dilakukan. Yaitu sebagai berikut :
- Jangan memberi garam pada sayuran atau masakan mendidih serta panci yang dalam keadaan terbuka. Karena yodium yang terkandung dalam garam akan menguap.
- Sebaiknya menunjukkan garam yodium saat masakan sudah diangkat dari tungku.
- Tutuplah selalu panci sayuran dan masakan sesudah diberi garam yodium, semoga zat yodium pada garam tidak menguap.
- Garam beryodium sebaiknya dipakai sebagai garam meja.
- Dianjurkan membubuhi garam yodium pada kuliner ringan, menyerupai rujak, acar, sambal dan lain-lain.
Adapun untuk mengetahui , apakah garam yang kita komsumsi mengandung yodium atau tidak, kandungannya sedikit atau banyak, sanggup kita coba uji sendiri melalui cara yang sederhana.
Cara untuk mengetahui kandungan zat yodium pada garam yaitu sebagai berikut:
- Tuangkanlah 1 sendok teh perasan singkong kedalam wadah yang berwarna putih dan bersih.
- Tambahkan 4-5 sendok teh penuh garam yang akan diperiksa
- Tambahkan 2 sendok teh cuka makan yang berkadar 25 % ke dalamnya. Aduk hingga rata dan tunggu beberapa menit.
- Setelah beberapa menit, lihatlah. Jika garam mengandung yodium, adonan itu akan berwarna biru. Dan kalau tidak, maka tidak ada kandungan yodiumnya. Semakin pekat warna semakin banyak mangandung yodium.