15 Faktor Penyebab Insomnia

Insomnia (kesulitan tidur) ialah salah satu gangguan tidur dimana penderitanya mempunyai kualitas tidur yang sangat jelek lantaran mempunyai kesulitan untuk memulai tidur atau mempertahankan tidur dalam jam normal. Penderita insomnia tak jarang juga mengalami beberapa gangguan fungsional ketika berdiri tidur.

Insomnia sanggup dialami oleh siapa saja, baik renta maupun muda, namun, semakin lanjut umur seseorang biasanya juga akan semakin rentan terhadap insomnia. Insomnia sendiri bahwasanya bukanlah sebuah penyakit, namun kemunculannya harus tatap kita atasi lantaran sanggup memicu terjadinya gangguan psikis dan biologis lain menyerupai gangguan memori, gangguan emosi, depresi, gangguan kecemasan dan paranoid, halusinasi, sampai peningkatan resiko serangan jantung.

Jenis-jenis Insomnia

Secara garis besar, insomnia diklasifikasikan menjadi tiga jenis tergantung tanda-tanda medis atau psikologis yang dialami serta tergantung dari kurun waktu seseorang menderita insomnia.

• Insomnia Temporer (Transient Insomnia). Insomnia jenis ini biasanya hanya berlangsung singkat, yaitu kurang dari satu minggu. Insomnia temporer biasanya terjadi lantaran dampak lingkungan atau stres.


• Insomnia Akut (Acute Insomnia). Biasanya penderitanya mengalami gangguan tidur selama kurang lebih satu bulan. Insomnia akut ditandai dengan penderitanya yang tetap mengalami dilema dengan memulai tidur atau mempertahankan tidur meskipun dengan kondisi yang memungkinkan.


• Insomnia Kronis (Chronic Insomnia). Adalah insomia yang berlangsung lebih dari satu bulan. Orang dengan gangguan insomnia kronis biasanya mengalami dilema halusinasi yang parah menyerupai melihat benda seperti bergerak secara slow motion dan dilema penglihatan ganda (double vision), yaitu persepsi penglihatan dimana benda tunggal seperti terlihat ganda.

Penyebab Insomnia

Insomnia sanggup terjadi lantaran disebabkan lantaran beberapa faktor, baik lantaran faktor biologis, medis, psikologis, maupun kerena faktor lingkungan.

1. Faktor Medis dan Biologis

• Faktor usia. Penelitian menawarkan bahwa sesorang yang sudah berusia lanjut lebih beresiko mengalami insomnia daripada yang masih muda.
• Hormon yang diproduksi pada perempuan hamil dan menstruasi.
• Masalah dengan jet lag (mabuk udara).
• Kerusakan otak menyerupai stroke atau alzheimer.
• Faktor genetik (bawaan lahir), meskipun sangat jarang terjadi.
• Efek samping penggunaan obat, soda, narkoba, alkohol, atau kafein.

2. Faktor Psikologis

• Faktor gangguan mental menyerupai skizofrenia, gangguan kecemasan (anxiety disorder), atau gangguan kepribadian bipolar.
• Beban pikiran yang terlalu banyak.
• Faktor psikis menyerupai ketakutan, paranoid, stress, depresi, kecemasan, serta tekanan mental dan emosional.
• Ketakutan jawaban gangguan pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement) menyerupai mimpi buruk, tindihan (sleep paralysis), atau berjalan ketika tidur (sleepwalking).

3. Faktor Dari Luar

• Jam kerja yang berubah-ubah atau tidak teratur. Sehingga badan akan sulit menyesuaikan diri.
• Kelelahan fisik.
• Bekerja pada malam hari.
• Lingkungan yang tidak mendukung untuk tidur.
• Pola tidur yang tidak teratur.

Tips Mengatasi Insomnia

Berikut ialah beberapa tips dan cara mengatasi insomnia semoga anda sanggup mendapat tidur yang lebih berkualitas.

• Usahakan tidur dengan jam yang teratur setiap hari.
• Selama proses penyembuhan insomnia, usahakan untuk menghindari tidur siang semoga sanggup mendapat tidur yang berkualitas di malam hari.
• Hindari masakan dan minuman yang berkafein dan bersoda sebelum tidur.
• Gunakan daerah tidur hanya untuk tidur. Hindari membaca, memakai gadget, atau menonton tv di atas daerah tidur.
• Sering-sering bermeditasi.
• Dengarkan Brainwave. Beberapa brainwave didesain untuk mengkondisikan pikiran pada fase theta dimana badan dan pikiran terasa sangat rileks.

Bagikan Artikel ini