Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Saraf Dan Alat Indra
Posting saya kali ini wacana Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Saraf dan Alat Indra, yang sebelumnya saya telah posting seputar olahraga softball (he..he..gak nyambung yaa...nggak apa-apalah yang penting posting jalan terus..ya nggak..?), baiklah pribadi saja..
Sistem saraf dan alat indra insan memegang peranan penting dalam kegiatan kehidupan manusia. Oleh lantaran itu, kalau sistem saraf dan alat indra terganggu, keseluruhan kerja faal tubuhpun terganggu. Beberapa kelainan dan gangguan yang sanggup terjadi ialah sebagai berikut :
Sistem saraf dan alat indra insan memegang peranan penting dalam kegiatan kehidupan manusia. Oleh lantaran itu, kalau sistem saraf dan alat indra terganggu, keseluruhan kerja faal tubuhpun terganggu. Beberapa kelainan dan gangguan yang sanggup terjadi ialah sebagai berikut :
1. Amnesia
Amnesia adalah suatu kondisi dimana ingatan si penderita terganggu. Penyebab amnesia dikarenakan kerusakan pada otak yang disebabkan oleh benturan maupun disebabkan oleh suatu penyakit. Amnesia juga sanggup terjadi lantaran seseorang mengalami guncangan batin maupun dikarenakan oleh sebuah stress berat yang dialaminya.
2. Epilepsi
Epilepsi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh kegiatan saraf yang menjadikan serangan epileptik. Penyebab epilepsi itu sendiri dikarenakan oleh kegiatan listrik pada neuron di otak. Tidak semua epilepsi berlangsung seumur hidup, lantaran pada beberapa jenis epilepsi hanya terjadi pada beberapa tahap dimasa bawah umur atau dimasa kecil.
3. Gangguan Akomodasi Mata
Orang yang bermata normal, benda yang letaknya jauh maupun letaknya bersahabat sanggup dilihat dengan jelas, hal ini dikarenakan daya fasilitas lensa mata yang normal. Mata yang normal disebut emetropi. Daya fasilitas mata yang tidak atau kurang normal sanggup menjadikan gangguan penglihatan, lantaran bayangan sebuah benda tidak jatuh sempurna pada bintik kuning dalam retina mata.
Beberapa gangguan penglihatan antara lain :
- Rabun Jauh (miopi)
- Rabun Dekat (hipermetropi)
- Mata Tua (presbiopi)
Pada mata miopi, bayangan benda jatuh didepan retina lantaran bola mata yang terlalu panjang (cembung). Pada mata hipermetropi, bayangan benda jatuh dibelakang retina lantaran bola mata terlalu pendek (pipih). Kelainan mata miopi sanggup dibantu dengan lensa cekung, sedang hipermetropi sanggup dibantu dengan lensa cembung. Presbiopi yaitu gangguan penglihatan yang disebabkan otot pelopor lensa mata telah mengendur, sehingga daya fasilitas telah berkurang. Presbiopi biasanya terjadi dan dialami oleh orang yang telah berusia lanjut. Gejalanya seolah-olah dengan rabun dekat. Supaya penglihatannya sanggup normal kembali, penderita presbiopi sanggup dibantu dengan beling mata berlensa rangkap, yaitu lensa cekung dibagian atas untuk melihat benda yang letaknya jauh, dan lensa cembung dibagian bawah untuk melihat benda yang letaknya dekat.
4. Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A (Avitaminosis A), menjadikan gangguan penglihatan secara bertahap. Mula-mula penderita akan mengalami rabun senja. Penderita rabun senja tidak sanggup mengamati benda dengan terang pada dikala senja. Jika rabun senja tidak segera diobati, pada kornea mata penderita akan muncul bintik putih. Selanjutnya, kornea mata akan mengering dan alhasil akan mengalami kebutaan lantaran bola mata pecah. Keadaan kornea mata yang mengering ini disebut dengan xeroftalmia. Untuk mencegahnya, kita perlu memakan masakan yang cukup mengandung vitamin A.
5. Buta Warna
Buta warna adalah gangguan penglihatan dimana seseorang tidak sanggup membedakan warna. Buta warna dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu buta warna total dan buta warna sebagian. Buta warna total yaitu kalau seseorang tidak sanggup membedakan warna dan hanya melihat warna hitam dan putih. Buta warna sebagian yaitu kalau seseorang tidak sanggup membedakan warna tertentu. Ada beberapa tipe buta warna sebagian, yaitu buta warna biru-hijau, biru-merah, dan merah-hijau. Buta warna merah-hijau tidak sanggup membedakan warna merah dan hijau. Buta warna lebih banyak diderita pria yang bersifat menurun. Wanita bersifat pembawa akan lebih banyak mewariskannya kepada anak laki-laki. Untuk mengetahui dengan niscaya apakah seseorang menderita buta warna atau tidak, sanggup dilakukan dengan menjalani tes buta warna.
6. Mata Juling
Penyebab mata juling yaitu lantaran kelainan otot pelopor bola mata kanan dan kiri yang tidak serasi. Mata juling hanya sanggup diperbaiki dengan jalan operasi.