Genetika Paroxysmal Dyskinesias
Genetika Paroxysmal Dyskinesias Ditulis Oleh Sahabat Zona Prasko : drg. Windriyatna (Yogyakarta)
The paroxysmal dyskinesias, termasuk paroxysmal kinesigenic dyskinesia (PKD), non-kinesigenic dyskinesia (PNKD), tenaga-induced dyskinesia (PED), dan hypnogenic dyskinesia (PHD), biasanya idiopatik (primer) kondisi yang terjadi untuk alasan yang tidak diketahui. Idiopatik PKD , PNKD, PED, atau mungkin PHD keluarga, dengan mayoritas autosom warisan, atau tampak terjadi secara acak untuk alasan yang tidak diketahui (sporadis). Yang paroxysmal dyskinesias Namun, sanggup terjadi sekunder gangguan yang mendasari lain, kondisi, atau faktor lainnya.
Genetik studi telah memetakan beberapa tapi tidak semua keluarga dari PKD untuk kromosom 16 (16p11.2-q11.2). Daerah ini tumpang tindih dengan yang lain kelainan autosom mayoritas kekanak-kanakan kekeluargaan yang dikenal sebagai kejang-kejang dan paroxysmal choreoathetosis (ICCA sindrom). Kelainan ini ditandai oleh kejang selama masa kanak-kanak dan sementara, non-kinesigenic episode dari gerakan disengaja. Beberapa peneliti menyarankan bahwa gangguan tersebut sanggup mengakibatkan dari banyak sekali mutasi gen yang sama atau mutasi gen yang berbeda dalam wilayah kromosom ini. Dalam pasien dengan idiopatik lain PKD, tidak ada riwayat keluarga yang terang dari penyakit. Para peneliti mengatakan bahwa kasus-kasus menyerupai itu mungkin lantaran impulsif (sporadis) mutasi genetik yang terjadi untuk alasan yang tidak diketahui. Selain itu, beberapa masalah sporadis sepertinya mungkin sebetulnya telah diwarisi; berdasarkan beberapa peneliti, mungkin ini yang disarankan oleh fakta bahwa tidak ada perbedaan terang antara keluarga dan sporadis PKD mengenai frekuensi dan lamanya episode, sifat dari tumpuan gerakan tak sadar (fenomenologi), atau respon terhadap pengobatan. Meskipun banyak laporan mengatakan bahwa kebanyakan masalah PKD ialah keluarga, peneliti lain mengatakan bahwa sporadis (dan sekunder atau gejala) penyakit mungkin lebih umum daripada yang diakui sebelumnya.
Analisis genetik multigenerasi besar keluarga Italia dengan PNKD dengan tumpuan mayoritas autosom warisan PNKD memetakan gen pada kromosom 2 (2q33-Q35). Meskipun sebagian besar masalah dilaporkan PNKD ialah keluarga, penyakit sporadis sebetulnya sanggup lebih umum. Pada pasien dengan idiopatik PNKD tanpa riwayat keluarga yang nyata dari penyakit, PNKD sanggup disebabkan oleh mutasi genetik gres yang terjadi untuk alasan yang tidak diketahui. Mungkin ada perbedaan tertentu antara keluarga dan sporadis PNKD; sporadis masalah cenderung ditandai oleh variabilitas yang lebih besar dalam usia onset gejala, frekuensi serupa terjadinya penyakit pada laki-laki dan wanita, episode jangka pendek yang mungkin mempunyai durasi detik, frekuensi yang lebih tinggi episode; dan tidak ada mengambarkan sensasi sebelum timbulnya serangan. Beberapa beropini bahwa mungkin PNKD sporadis underreported lantaran tantangan yang terlibat dalam menetapkan diagnosis ini, termasuk kurangnya terang sejarah keluarga dan kebutuhan untuk membedakan gerakan psikogenik PNKD dari gangguan. Sebuah psikogenik ialah salah satu penyakit yang mempunyai gejala-gejala mental atau dasar emosional daripada asal organik.
Paroxysmal tenaga-induced dyskinesia (PED) dan paroxysmal hypnogenic dyskinesia (PHD) biasanya sporadis (idiopatik), walaupun keluarga jarang masalah telah dideskripsikan. Di samping paroxysmal dyskinesias, telah sangat tertarik dalam genetika episodik ataxias, kelompok lain gangguan yang ditandai oleh disfungsi motor intermiten (tabel).
Paroxysmal DYSKINESIAS: GENETIKA
PKD | PNKD | PED | PHD | Episodik ataksia |
16p11.2-q12.1 (ICCA) | 2q33-35 (anion exchanger SLC2C) | 16p12-Q12 (ICCA) | 20q13.2-13,3 (nikotinat reseptor alfa 4 subunit CHRNA4) Kromosom 1 | EA-1: 12p13 (K akses KCNA1) EA-2: 19p13 (Ca akses CACNL1A4) |
ICCA = kekanak-kanakan kejang-kejang dengan paroxysmal dyskinesias