Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Bahayanya

Staphylococcus ialah kelompok bakteri yang sanggup mengakibatkan aneka macam penyakit akhir dari infeksi pada jaringan badan . Bakteri Staphylococcus lebih bersahabat dikenal sebagai Staph ( diucapkan " staff " ). 
Nama Staphylococcus berasal dari bahasa Yunani "staphyle" yang berarti sekelompok anggur, dan kokkos, yang berarti buah berry, sehingga basil Staph terlihat di bawah mikroskop ibarat sekelompok anggur atau buah kecil bulat. Bakteri ini termasuk basil gram positif, anaerob fakultatif. 
Penyakit infeksi Staphylococcus mulai dari yang ringan dan tidak memerlukan pengobatan, hingga parah dan berpotensi fatal. Infeksi Staphylococcus sanggup mengakibatkan penyakit lantaran infeksi pribadi atau lantaran produksi racun oleh bakteri. Contoh penyakit akhir infeksi basil ini contohnya bisul, impetigo, keracunan makanan, selulitis, dan toxic shock syndrome.
 yang sanggup mengakibatkan aneka macam penyakit akhir dari infeksi pada jaringan badan  Bakteri Staphylococcus Aureus dan Bahayanya
Gambar : www.en.wikipedia.org
Gejala dan gejala dari infeksi bakteri ini ialah nanah dan abses. Daerah atau area badan yang terkena infeksi  biasanya terasa sakit, memerah dan bengkak. 
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus, atau dikenal sebagai MRSA, ialah jenis Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik methicillin dan obat lain di kelas ini. Infeksi Staphylococcus aureus dapat diobati dengan antibiotik topikal, oral, atau intravena, tergantung pada jenis infeksi. 
Lebih dari 30 jenis Staphylococcus sanggup menginfeksi manusia, tetapi kebanyakan infeksi disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Bakteri ini sanggup ditemukan biasanya di hidung dan pada kulit (bisa juga kawasan lain tapi jarang)
Sebenarnya pada sebagian besar kasus, basil ini tidak mengakibatkan penyakit. Namun, kerusakan pada kulit atau luka lainnya memungkinkan basil untuk merusak prosedur antibodi dari tubuh, sehingga terjadilah infeksi. 
Siapapun sanggup terkena infeksi basil ini, dan risiko yang lebih besar terjadi pada bayi gres lahir, perempuan menyusui, dan orang-orang dengan kondisi kronis ibarat sakit diabetes, kanker, penyakit pembuluh darah, penyakit paru-paru, orang-orang dengan luka kulit, kateter intravena, sayatan bedah, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah. 
Infeksi basil sanggup menular, yaitu kontak pribadi dengan luka yang terinfeksi, atau dengan barang-barang perawatan pribadi ibarat pisau cukur, perban, dll. Kontak biasa ibarat bersentuhan atau bersalaman dimana tidak pribadi kontak dengan kawasan yang terinfeksi maka kemungkinan kecil akan tertular.
Akibat infeksi bakteri ini contohnya bernanah sanggup mengakibatkan demam tinggi, menggigil, dan tekanan darah rendah . Infeksi kulit ialah jenis yang paling umum dari penyakit yang dihasilkan oleh Staphylococcus. Infeksi kulit ini sanggup bermetamorfosis impetigo (pengerasan kulit) atau cellulitis (peradangan lapisan lebih dalam dari kulit dan jaringan ikat di bawah kulit, yang mengakibatkan pembengkakan dan kemerahan). 
Pada perempuan menyusui, basil ini sanggup mengakibatkan mastitis (radang payudara), perlu diketahui bahwasannya dikala terjadi mastitis ini sanggup melepaskan basil ke dalam air susu ibu. 
Ketika basil memasuki pedoman darah dan menyebar ke organ lain, sejumlah infeksi serius sanggup terjadi. Penyebaran organisme ke pedoman darah yang dikenal sebagai bakteremia atau sepsis. Pada sakit Pneumonia sanggup mengakibatkan pembentukan infeksi dalam paru-paru. 
Infeksi pada katup jantung (endokarditis) sanggup mengakibatkan gagal jantung. Penyebaran staphylococcus ke tulang sanggup mengakibatkan peradangan parah dari tulang yang dikenal sebagai osteomyelitis. Terjadi pula Tromboflebitis yaitu dikala basil menginfeksi pembuluh darah. Tromboflebitis paling sering terjadi pada pasien rawat inap. 
Pada orang dengan luka bakar parah di kawasan yang luas dari tubuh. Ketika tidak diobati, S. aureus akan membawa kematian. 
Keracunan kuliner ialah penyakit dari dalam perut yang mengakibatkan mual, muntah, diare, dan dehidrasi. Hal ini disebabkan oleh makan kuliner yang tercemar dengan racun yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus. Gejala biasanya berkembang dalam waktu satu hingga enam jam sesudah makan kuliner yang terkontaminasi. Penyakit biasanya berlangsung selama satu hingga tiga hari dan sembuh dengan sendirinya. Pasien dengan penyakit ini tidak menular lantaran racun tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain. 
Terjadi pula Toxic shock syndrome ditandai dengan demam mendadak tinggi, muntah, diare, dan nyeri otot, diikuti oleh tekanan darah rendah (hipotensi), yang sanggup mengakibatkan shock dan kematian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...